Tentang Kami

Visi Misi dan Nilai Perusahaan

Visi

Menjadi institusi keuangan pilihan masyarakat yang berfokus pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah dengan pelayanan yang terpercaya dan profesional.

Misi

Memberdayakan masyarakat dengan memberikan kesempatan dan dukungan agar berhasil di sektor usaha mikro, kecil dan menengah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Nilai-Nilai Perusahaan

The Sampoerna Way

The Sampoerna Way adalah konsep nilai yang disusun dengan tujuan untuk memberikan pedoman bagi setiap pihak dalam berkarya di organisasi yang telah didirikan sejak 1913. Pedoman ini adalah identitas yang membentuk karakter organisasi termasuk setiap pihak di dalamnya. Dalam upaya mengembangkan bisnis, Sampoerna meyakini bahwa setiap individu dalam organisasi adalah sumber daya yang paling utama. Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini membutuhkan orang-orang dengan karakter kuat sebagai pemimpin, sehingga dapat memenangkan persaingan dan meraih tujuan organisasi, serta membawa organisasi ini terus bertumbuh di masa yang akan datang.

Identitas yang dituangkan ke dalam core values (nilai inti) bermanfaat dalam?
  • Menuntun dalam menentukan tindakan yang tepat
  • Menyatakan nilai-nilai yang harus dijalankan dengan penuh komitmen
  • Memberikan batasan-batasan dalam mengatur diri sendiri, dan
  • Mendukung dalam mencapai visi dan mempertahankan kelanjutan organisasi

The Sampoerna Way berisi nilai inti yang terbagi dalam filosofi yang menjadi pedoman bagi setiap karyawan, sebagai berikut:

Anggarda Paramita yang berarti “Menuju Kesempurnaan” dalam bahasa Sansekerta, merefleksikan upaya terus menerus untuk menjadi yang terbaik sebagai jalan hidup. Sebuah perjuangan yang tak kenal lelah demi mencapai kesempurnaan, yang secara integral terkait dengan semua aspek dalam organisasi. Filosofi pertama ini terdiri dari 2 nilai inti, yaitu:

    1. Meritocratic System (Apresiasi terhadap hasil karya / prestasi dan kontribusi)
      Meritocratic System atau Sistem Berbasis Prestasi adalah sistem yang memberikan penghargaan dan kesempatan bagi para individu sesuai dengan kompetensi dan prestasi mereka sehingga tercapai tujuan (kesempurnaan) organisasi. Dalam bisnis, sistem ini mengedepankan kinerja dan kompetensi individu dalam organisasi demi tercapainya tujuan bersama. Adapun karakteristik Meritocratic System adalah:

       
      • Individu dinilai secara adil berdasarkan
      • Keinginan kuat untuk melakukan yang terbaik
      • Kerendahan hati untuk mau belajar dari orang lain (“Malu bukan karena tidak tahu tetapi malu karena tidak mau belajar”); menghindari sikap arogansi intelektual
      • Mampu menyeimbangkan antara rencana strategis dengan rencana pelaksanaan yang rinci
      • Berorientasi pada kinerja; memastikan pelaksanaan tepat waktu dan hasil yang memuaskan
      • Tidak memiliki sikap:  “percaya pada saya, saya tahu apa yang Anda inginkan, biarkan saya melakukan pekerjaan saya”
      • Disiplin dan fokus, memberikan kesempatan bagi setiap karyawan untuk mengoptimalkan potensi dan menyumbangkan aspirasi
      • Penunjukan berdasarkan kinerja, potensi kemampuan, komitmen serta pengetahuan
         
    2. Requisite Organization (Pengelolaan sistem, proses dan cara kerja yang terencana dan terkontrol dengan baik)
      Nilai inti ini diadaptasi dari buku “Requisite Organization” oleh Jacque Elliots, yang secara garis besar menerangkan bahwa organisasi harus mampu menciptakan kondisi dimana setiap pihak dapat bekerja bersama-sama secara efektif dan maksimal. Nilai inti ini juga menjabarkan bahwa tujuan organisasi harus sesuai dengan kemampuan karyawannya sehingga dapat tercapai tujuan organisasi (kesempurnaan). Karakteristik dalam “Requisite Organization” adalah:

       
      • Tantangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan individu
      • Rasa saling memiliki satu sama lain yang kuat
      • Kesetiaan dan kepercayaan
      • Pelayanan terbaik dengan biaya minimum
      • Penetapan target dan parameter usaha yang jelas
      • Lakukan apa yang harus dilakukan untuk tercapainya kesuksesan
      • Pihak yang berwenang bertanggung jawab atas hasil yang dicapai
      • Keadilan dan konsistensi
      • Memiliki saluran komunikasi terbuka

Filosofi ini menyatakan bahwa dengan bekerjasama secara “win-win-win”, ketiga pihak dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan. Bagi bisnis Sampoerna, representasi dari tiga pihak tersebut dapat diartikan sebagai Organisasi, Mitra Bisnis, dan Pelanggan. Filosofi kedua ini dibagi menjadi 4 nilai inti, yaitu:

  1. Teamwork & Flexibility (Kerjasama dan Fleksibilitas)
    Dalam bisnis diperlukan kerjasama antar karyawan, atasan, dan keduanya. Meskipun terdengar mudah, namun dibutuhkan sikap untuk tetap mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi. Karakteristik dalam “Teamwork & Flexibility” adalah:

     
    • “Kita” bukan “Saya”
    • Kita semua menentukan kesuksesan organisasi dan berbagi tanggung jawab atas kegagalan
    • Satu kesatuan akan lebih baik daripada gabungan dari berbagai bagian
    • Musyawarah demi tercapainya suatu kesepakatan
    • Bersedia untuk ditugaskan kembali baik untuk mencapai tujuan organisasi maupun pengembangan individu
       
  2. Respect (Sikap Menghormati)
    Perilaku saling menghormati baik di dalam maupun di luar organisasi. Dengan sikap ini, kita diharapkan mampu untuk menghargai setiap orang dalam organisasi dengan tetap memperhatikan chain of command. Karakteristik sikap menghargai adalah:

     
    • Memperlakukan orang lain dengan penghargaan & rasa homat
    • Tidak mentolerir adanya diskriminasi dalam bentuk apapun
    • Mencari solusi terbaik (win/win) dalam segala permasalahan
    • Menghargai budaya dan kebiasaan lokal
    • Memberikan kontribusi kepada masyarakat
    • Membangun bangsa 
       
  3. Integrity & Ethics (Integritas dan Etika)
    Integritas dapat diartikan sepagai konsistensi antara nilai yang dianut, tindakan yang dilakukan dan hasil yang dicapai. Dalam kaitannya dengan Etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan ketepatan tindakan seseorang. Integritas berkembang dalam diri seseorang (internal), sedangkan etika lebih pada aturan (external). Sebagai perusahaan dalam suatu industri, kita harus mampu bekerja dan membangun kepercayaan dengan lingkungan luar seperti konsumen, supplier, pemerintah, LSM, dan lain lain, dan meyakini bahwa setiap pihak memiliki perannya masing-masing sesuai dengan peraturan yang berlaku. Integritas dan etika dapat dilihat melalui karakteristik sebagai berikut:

     
    • Melakukan hal yang benar
    • Jujur dalam pemikiran dan tindakan
    • Tidak mementingkan kepentingan pribadi
    • Etos kerja yang kuat
    • Memberi pendapat yang bersifat membangun
    • Kesetiaan pada organisasi
    • Kepatuhan terhadap hukum
    • Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat
    • Obyektif dan jujur dalam operasional bisnis dan berinteraksi dengan orang lain
    • Menciptakan rasa saling percaya dan keyakinan satu sama lain 
       
  4. Community (Membangun Komunitas)
    Komunitas merupakan salah satu stakeholder dari perusahaan yang bisa menentukan arah bisnis jangka panjang perusahaan. Memperoleh keuntungan  bukan satu-satunya tujuan perusahaan, tapi juga memberikan nilai kepada masyarakat sekitar dengan cara:

     
    • Menjadi anggota masyarakat yang baik dan organisasi yang bertanggungjawab
    • Berkomitmen dalam membangun bangsa
    • Menjadi contoh bagi orang lain